Siapa sangka jika wajah bisa menentukan seseorang kaya atau miskin? Salah satu studi yang dilakukan oleh University of Glasglow dan dipublikasikan oleh APA Journal of Experimental Psychology berhasil mengungkap perbedaan wajah orang kaya dan miskin.
Melansir New York Post, para peneliti tersebut melakukan studi mengenai apa yang membuat seseorang terlihat kaya. Penelitian tersebut dilakukan kepada partisipan kulit putih.
Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa wajah orang kaya dikaitkan dengan bentuk wajah yang lebih tirus, mulut tersenyum, alis terangkat, mata berjarak dekat, dan kulit yang lebiih cerah dan hangat. Karakteristik wajah tersebut juga dihubungkan dengan kepercayaan, kompetensi, dan kehangatan.
Perbedaan wajah orang miskin dan kaya menurut riset Foto: New York Post
Sementara orang-orang dengan wajah lebih lebar, lebih pendek dan datar, bagian mulut lebih turun, serta wajah lebih dingin dianggap sebagai kelas bawah, kurang dapat dipercaya dan tidak kompeten.
Baca juga: 5 Tren Kesehatan yang Diprediksi akan Booming di 2024
Walaupun tidak disebutkan dalam penelitian tersebut namun CEO Facebook Mark Zuckerberg dan CEO Amazon Jeff Bezos yang merupakan miliarder juga memiliki beberapa fitur wajah orang kaya yang disebutkan dalam penelitian. Zuckerberg memiliki wajah tiru dan Bezos memiliiki kulit hangat dan kemerahan.
Walaupun penampilan memang dapat berpengaruh terhadap penilaian seseorang, namun hal itu juga dapat menimbulkan persepsi yang salah dan menimbulkan kerugian.
"Orang-orang yang dianggap memiliki kedudukan kelas sosial yang tinggi atau rendah juga sering dinilai memiliki sifat-sifat yang menguntungkan atau tidak menguntungkan. Penilaian semacam itu terbentuk bahkan hanya dari penampilan wajah, dan hal ini dapat menimbulkan konsekuensi yang substansial, termasuk merugikan mereka yang dianggap memiliki kedudukan kelas sosial yang lebih rendah," kata penulis studi Dr. R. Thora Bjornsdottir.
"Hasilnya menunjukkan bahwa stereotip kelas sosial menjelaskan hubungan antara penampilan wajah dan penilaian status kelas sosial seseorang. Hal ini menunjukkan bahwa stereotip yang kita miliki berdampak pada cara kita memandang orang lain - stereotip tersebut membiaskan persepsi kita. Kesan kita terhadap orang lain kemudian bisa menimbulkan keuntungan atau kerugian tertentu bagi mereka," tambahnya.
Penelitian tersebut juga bukan satu-satunya yang mencoba menilai kekayaan seseorang dari wajahnya. Sebelumnya sebuah studi tahun 2017 dari Universitas Toronto yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology, menemukan bahwa wajah seseorang dapat menentukan apakah mereka kaya atau miskin. Penelitian tersebut melibatkan tebakan kekayaan orang sungguhan berdasarkan foto. Peserta penelitian berhasil menebak dengan akurasi 53%.
Sumber : wolipop.detik