Return to site

Bos Bulog Ungkap Biang Kerok Beras di Alfamart cs Kosong

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi angkat bicara mengenai isu beras premium termasuk Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) di ritel modern seperti Alfamart, Indomaret, Alfamidi, hingga ritel modern lainnya.
Bayu menjelaskan, saat ini harga beras memang telah mengalami kenaikan cukup signfikan. Secara rata-rata nasional harga beras premium saat ini di level Rp 15.000 per kilogram (kg). Ia pun buka bukaan data harga gabah dan beras.

"Harga gabah di petani dan di sentra produksi, per 12 Februari. Indramayu harga gabah Rp 7.250, harga beras premium Rp 15.475, Karawang Rp 7.150 harga gabahnya, harga beras premium Rp 14.333, Banyumas Rp 8.500 harga gabah, harga beras premium Rp 15.000, Seragen gabahnya Rp 8.100 beras premiumnya Rp 14.200, di Ngawi Rp 8.200, harga beras Rp 15.700, di Sulawesi Selatan Rp 7.900 harga beras premium Rp 14.050," terang Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi di Kantor Pusat Perum Bulog, Selasa (13/2/2024).

Dengan harga beras saat ini, tentunya akan berpengaruh juga pada harga di distributor beras. Harga-harga beras di pasar tradisional saja sudah jauh melampaui HET.

Dalam peraturan Badan Pangan Nasional No. 7 Tahun 2023, pemerintah menetapkan HET beras premium untuk zona 1, Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi, sebesar Rp 13.900 per kg.

Sementara kalau untuk ke ritel modern, harus menjual beras dengan harga eceran tertinggi (HET). Menurut Bayu, ritel tidak bisa melanggar itu karena terpantau ketat oleh masyarakat jika tiba-tiba terjadi lonjakan harga.

"Beras premium Rp 13.900. Anda bisa bayangkan ritel ritel modern kira-kira berani nggak melanggar HET. Nggak berani. Karena reputasi problem. Maka akan menimbulkan masalah bagi ritel tersebut. Misal Alfamart di daerah mana yang langgar itu, yang kena seluruh Alfamart karena tanggung jawab manajemen. Jadi ritel modern takut melanggar HET, padahal tadi beras di tingkat daerah sentra produksi saja sudah Rp 15.000," terangnya.

Meski begitu, menurut Bayu, pasokan beras di ritel seharusnya ada dan cukup. Hal ini berdasarkan pengecekan tim Bulog ke berbagai daerah.

"Jadi, tahu kami ada beberapa yang kosong. Kalau disebutkan, ada (stoknya), saya tidak menyebutkan tidak ada, toko modern yang nggak ada berasnya. Tetapi sebagian lebih besar ada dan cukup," jelas Bayu.

Namun, berlarutnya harga beras yang tinggi ini menjadi kewaspaan pengusaha beras. Apa lagi menurut Bayu, sudah 8 bulan produksi beras mengalami defisit, artinya kurang dari kebutuhan. Karena dengan mahalnya beras yang didapatkan, tetapi terikat HET, maka akan ada langkah yang dilakukan ritel modern.

"Seperti yang sudah berkali-kali disampaikan oleh kepala Bapanas, bahkan pak Mentan, sudah 8 bulan kita defisit, itu artinya harga beras dan gabah naik. Di pengusaha juga berpikir dong, sampai kapan mereka ruginya. Kalau masuk ke pasar tradisional, itu tersedia berasnya ada cuma mahal di atas HET. Inilah gambaran situasi perberasan Indonesia sekarang," jelas dia.

Belakangan ini terjadi, berdasarkan pantauan detikcom, hari ini (13/2/2024) aturan ini sudah berlaku di gerai Alfamart wilayah Sunter, Jakarta Utara. Stok beras dalam pantauan tersebut mengalami kekosongan termasuk stok SPHP. Tidak nampak pasokan beras di rak-rak beras.

Hal serupa terjadi di Superindo, Sunter Agung. Berdasarkan pantauan detikcom, di ritel modern ini hanya tersedia beberapa 3 kantong beras dengan ukuran 5 kg. Rak beras yang biasanya terisi berbagai jenis dan merek beras, kini hanya kardus-kardus mie instan yang mengisi.

Sumber : Finance.detik