Pemerintah Belgia telah membekukan seluruh aset bank sentral Rusia yang berada di negaranya. Atas aset-aset tersebut, seluruh keuntungan pajak atas yang diterima Belgia akan diberikan sepenuhnya kepada Ukraina.
Melansir Reuters, Selasa (17/10/2023), pemerintah Belgia perkirakan dapat mengumpulkan hasil pajak atas aset-aset Rusia yang sudah dibekukan sebesar 2,3 miliar euro (US$ 2,4 miliar).
Bila dirupiahkan, hasil 'perasan' ini dapat mengumpulkan sekitar Rp 37,68 triliun (kurs Rp 15.700/dolar AS). Namun total hasil pajak ini tidak semua langsung masuk kantong Ukraina, sebab pengumpulan pajak ini sendiri dilakukan secara bertahap.
Menurut Juru Bicara Perdana Menteri Belgia, Alexander De Croo, negaranya memperkirakan akan mengumpulkan 625 juta euro dari pendapatan pajak tahun 2023 atas aset-aset Rusia yang dibekukan dan sisanya sekitar 1,7 miliar euro pada tahun 2024.
"Tahun lalu, sangat jelas bagi kami bahwa pajak atas hasil aset tersebut harus diberikan 100% kepada penduduk Ukraina," kata De Croo kepada wartawan.
Lebih lanjut, De Croo mengungkapkan seluruh dana ini akan digunakan Ukraina untuk keperluan militer, bantuan kemanusiaan, dan rekonstruksi atau pembangunan fasilitas yang hancur karena perang.
"Dana itu akan digunakan untuk membeli peralatan militer. Kami akan melakukannya melalui konsultasi; dan juga akan digunakan untuk dukungan kemanusiaan," ungkapnya lagi.
Di luar itu, selain Belgia ternyata negara-negara Uni Eropa lainnya tengah berencana untuk menggunakan hasil pajak atas aset-aset Rusia yang telah mereka bekukan untuk keperluan Ukraina.
Rencana ini sudah dibahas oleh Uni Eropa bersama negara-negara G7 (AS, Kanada, Prancis, Jerman, Italy, Jepang, dan Inggris). Adapun hasil pajak yang terkumpul dari aset-aset Rusia di seluruh benua biru mencapai 300 miliar euro.
Sumber: Finance.detik