Harga sejumlah bahan pokok terpantau meroket di pasar satu bulan jelang bulan puasa. Sejumlah pedagang lantas mengeluhkan hal tersebut.
detikcom mengunjungi dua pasar yang terletak di Jakarta Selatan pada Selasa (20/2/2024). Sejumlah pedagang menuturkan harga beras premium masih tinggi.
Pedagang Pasar Kebayoran Lama, Percy, menjelaskan hari ini menjual beras premium di angka Rp 16.800/kg, sementara untuk beras medium di harga Rp 14.800/kg.
Ini berarti sejak ditemui detikcom 12 hari yang lalu pada Kamis (8/2), harga beras premium naik Rp 1.000/kg. Sebab, kala itu Percy menjual beras di angka Rp 15.800/kg.
"Betul (harga naik), tapi prediksi saya Maret ini turun karena panen dan katanya pemerintah mau mengirim beras SPHP buat stok puasa dan lebaran," tuturnya.
"Premium itu buat kemasan di supermarket kan kosong. Di pasar ini ada buat yang kemasan 5kg. Jujur saja, banyak banget yang mencari karena katanya beras kosong di supermarket. Tapi kalau saya tegas, satu orang cuma boleh beli maksimal satu, tidak boleh lebih," jelasnya.
Sementara di Pasar Santa, Asih (55) dari Toko Beras Asih, menjelaskan menjual beras premium di angka Rp 17.000/kg. Ia mengaku menjual beras di harga tersebut karena modal beras premium berkisar di angka Rp 16.000/kg.
Hal ini pun disebutnya berdampak terhadap omzet. Asih biasanya menyetok ulang beras seminggu sekali, tapi karena harga beras yang melambung tinggi, ia mengaku baru bisa melakukan penyetokan dua minggu sekali.
"Omzet saya sepi, menurun, biasanya beras seminggu habis sekarang sampai dua minggu bisa tidak habis. Dua minggu baru nyetok lagi," jelasnya.
"Saya pasrah saja, bisa untung sedikit saja syukur. Saya ikhlas. Kalau bisa dapat Rp 1.000, ini belum bisa, untungnya cuma Rp 500 karena dikurangi modal ongkos dan plastik," imbuhnya
Harga Cabai Tembus Rp 100.000/kg
Komoditas lain yang mengalami kenaikan adalah cabai. Menurut sejumlah pedagang, harga cabai melesat setelah hari pencoblosan Pemilu 2024.
Pedagang pertama di Pasar Kebayoran Lama, Husnia (60), mengaku menjual harga cabai rawit dan cabai keriting di angka Rp 90 ribu/kg. Meski tergolong mahal, Husnia mengatakan harga tersebut masih lebih murah dibanding pekan kemarin.Kala itu, ia mengaku bisa menjual kedua jenis cabai di angka Rp 100 ribu/kg.
"Kemaren satu hari habis pencoblosan sempat Rp 100 ribu/kg, sekarang mendekati lagi harganya. Sekarang sesudah pemilu udah Rp 90 ribu/kg. Banyak pembeli yang komplen," ucapnya kepada detikcom.
Husnia lantas menjelaskan bahwa kenaikan harga cabai turut berpengaruh terhadap penjualan. Ia mengaku, pembeli kini membeli cabai dalam jumlah yang lebih sedikit.
"Paling banyak se-ons, biasanya belanjanya 2 kg - 4kg sekarang menurun. Sekarang, aduh, pusing," bebernya.
Ia sendiri mengaku tidak tahu penyebab harga cabai terus meroket. Namun, berdasarkan keterangan distributor, kenaikan harga cabai terjadi karena minimnya stok cabai di pasaran.
Husnia pun berharap pemerintah bisa menyelesaikan hal tersebut. Menurutnya kenaikan harga sama-sama merugikan pembeli dan pedagang.
"Aku pengennya sandang pangan ini normal lagi biar yang beli banyak. Kasihan kami ini nggak punya duit, nggak bisa untung," bebernya.
Adapun sejumlah komoditas lain yang juga naik, ucapnya, adalah bawang putih dan bawang merah. Husnia menjelaskan menjual harga bawang putih Rp 45 ribu/kg dan bawang merah Rp 38 ribu/kg. "Bawang naik Rp 3 ribu. Ini juga setelah Pemilu kemarin," jelasnya.
Diwawancarai terpisah, Dedi (46) di Pasar Santa, mengaku hari ini menjual cabai di angka Rp 100 ribu/kg untuk cabai keriting dan Rp 85 ribu/kg untuk cabai rawit.
Ia menjelaskan kenaikan harga cabai melesat tinggi selama tiga hari terakhir. Dedi sendiri mengatakan mengambil cabai dari pasar induk.
"Saya ngambilnya dari induk. Saya tanya tapi mereka yang ngejual tidak tahu alasannya naik. Katanya dari bandar, dari pengirimannya juga," terangnya.
Adapun untuk bawang putih dan bawang merah, ucapnya, juga melompat naik. Ia menjual kedua bawang tersebut di harga Rp 40 ribu/kg.
"Harga bawang ini diam-diam melompat tinggi. Kalau buat bawang putih dulu Rp 25 ribu sekarang Rp 40 ribuan. Bawang merah Rp 40 ribu," tuturnya.
Harga Telur Rp 31.000/kg
Satu komoditas lain yang terpantau naik adalah telur. Di Pasar Kebayoran Lama, Sigit (50) mengaku menjual telur di angka Rp 30.000/kg. Menurutnya kenaikan harga telur terjadi selama satu pekan terakhir.
"Iya, harga telur naik. Ini sudah sejak seminggu kemarin. Naiknya dari agen, itu lokasinya di Jalan Baru, Bogor. Rata-rata Rp 30 ribu/kg semua," ucapnya.
Sementara Dedi di Pasar Santa, justru menjual telur lebih mahal. Ia menjual telur dengan harga Rp 31.000/kg.
Dedi menjelaskan menjual telur lebih mahal karena setiap agen menjual telur dengan harga berbeda-beda. Di agennya, Dedi sendiri mengatakan membeli telur dengan harga modal Rp 28.000/kg.
Ia pun mencatat, kenaikan harga telur sebenarnya sudah terjadi sejak awal 2024. Harganya berkisar di angka Rp 29.000 sampai Rp 30.000 per-kilo. Kenaikan harga yang tinggi ditambah modal plastik dan membayar ongkos logistik membuat Dedi untung tipis.
"Jujur aja telur ini tipis untungnya, belum lagi kalau telurnya datang ada yang pecah. Makanya saya jual Rp 31.000/kg. Buat untung hitung-hitung cuma Rp 1.000/kg, tapi kadang bisa kurang," ungkapnya.
Dedi pun mengatakan banyak pembelinya yang kaget melihat harga telur. Alhasil, ia mencoba menjelaskan kepada para pembeli bahwa harga telur memang sedang naik di tingkat distributor. Para pedagang di pasar pun hanya bisa mengikuti hal tersebut.
"Kadang-kadang saya cuma bisa sabar tapi ya sudah. Tidak semua orang mengerti," pungkasnya.