Return to site

Pria Ini Produksi Gitar Batik yang Mendunia dan Curi Perhatian Jokowi

Alat musik gitar dengan gambar di badan alat umumnya sudah biasa. Tetapi ada gitar yang diproduksi juga dengan sentuhan lilin malam dan canting pembentuk motif batik. Unik bukan?
Gitar itulah yang diproduksi oleh Guruh Sabdo Nugroho asal Solo, Jawa Tengah. Dia memproduksi gitarnya dari sebuah kayu pilihan dan terbaik di Indonesia, kemudian dibuat motif batik di badan gitar tersebut. Jadilah gitar batik yang dikenal dengan nama Batiksoul Guitars, sebagai nama bisnis Guruh.

Pengusaha Gitar Foto: Aulia Damayanti



Karya atau produksi gitar batik ini sudah tersohor sampai ke mancanegara. Bahkan nama Batiksoul Guitar juga tidak asing lagi di kelas kolektor gitar Indonesia dan luar negeri.

Guruh mengatakan sampai saat ini gitar batiknya telah terjual ke berbagai negara mulai dari negara-negara di Eropa, Amerika, Singapura, Belanda, Jepang, Australia dan banyak lagi. Dia mengatakan, target market utamanya memang dari konsumen dalam negeri, walaupun konsumennya juga banyak dari Indonesia.

"Karena kita segmen marketnya ke luar, hampir merata sih karena memang target marketnya lebih ke ekspornya. Jadi hampir merata ke Amerika, Eropa, Singapura, Belanda, Jepang, Australia, jadi memang yang kiblatnya gitar akustik," tuturnya saat berbincang dengan detikcom beberapa waktu lalu.

Guruh bercerita, awalnya Batiksoul Guitars ini didirikan mulai tahun 2011. Saat itu gitar yang diproduksi tidak hanya akustik tetapi juga gitar elektrik. Kemudian, di tahun yang sama Guruh berpikir ingin fokus untuk menerapkan motif batik di atas gitarnya yang diproduksi.

"Jadi saat itu sebenarnya kita fokus bagaimana cara menerapkan motif batik pewarna alam ke dalam media soundboard seperti gitar tetapi tanpa mempengaruhi kualitas resonasi gitarnya. Jadi 2011-2013 itu lebih fokus ke research dan development," tuturnya.

broken image



Selama tiga tahun tersebut, proses Guruh benar-benar membangun produksi gitar batik khas Indonesia. Produksi gitar batik ini tidak bisa diproduksi massal atau dalam jumlah banyak. Meski begitu, selama tiga tahun ini Guruh sudah menentukan target marketnya.

Pada 2014, Guruh fokus untuk memulai memasarkan bisnisnya itu ke pameran-pameran luar negeri, mulai dari pameran yang diadakan pemerintah hingga mendaftarkan sendiri pameran internasional. Buah hasil kerja kerasnya itu bahkan membuat salah satu karyanya masuk di museum art tertua di Moskow.

"2014 itu mulai pameran di luar dan dalam negeri, seperti di 2016 itu mulai banyak pameran ke luar seperti di Moskow, Singapura, Jepang. Sampai sekarang kita menjualnya ke market luar karena harga reasonable bagi para pelaku usaha gitar butik ini. Jadi memang gitar yang didesain one concept one model one guitar, dan semua gitar tiap unit itu bersertifikat semua," tuturnya.

Guruh mengatakan, pada 2016 pihaknya fokus untuk menggunakan kayu dari dalam negeri. Dia berkomitmen untuk memproduksi gitar batiknya dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 85%. Adapun harga kisaran dari gitar batik produksi Batiksoul berkisar US$ 2000 atau setara Rp 30,4 juta (kurs Rp 15.201) satu unitnya.

"Jadi ini memang mengurangi ketergantungan kayu-kayu dari luar, jadi kayu yang digunakan kayu lokal terbaik Indonesia, mangga kayu, mahoni, kayu trembesi, itu saya pilih bahkan beberapa ada yang kayunya dari limbah-limbah mebel, tetapi memang bukan kayu jelek, sebenarnya kayu bagus tetapi tidak dipakai oleh mebel, jadi dipakai," jelas dia.

Nah, setiap tahunnya Guruh selalu membuat masterpiece atau gitar batik yang terbaik dibuat olehnya, dengan kayu dan ornamen terbaik. Salah satu gitar masterpiecenya pun mencuri perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan ditandatangani saat acara Festival Apindo UMKM Merdeka berhasil digelar di Grand Indonesia, Jakarta, Jumat (28/7/2023) lalu.

"Tahu kemarin Pak Jokowi akan hadir, saya membawa gitar masterpiece saya, itu masterpiece kita 2020 yang spesial, kayunya menggunakan mahoni yang umurnya diperkirakan 120 tahun lebih lah, saya dapat dari Gunung Kidul, bagian ada yang berlapis emas yang saya pesan dari Jepang, bagian belakangnya ada motif naga dan saya kasih sebuk emas jadi memang spesial," tuturnya.

Usai mendapatkan tandatangan Jokowi, Guruh mengatakan langsung banyak orang yang menawarkan gitar tersebut untuk dibeli. Namun, dirinya mengaku bingung harus menjual dengan harga berapa karena sebelum ditandatangani Jokowi harga gitar batik itu mencapai US$ 8.500 atau setara Rp 129 juta.

"Jadi rencananya memang sesuai disclaime kita tantangan itu banyak kemarin yang mau beli, tetapi kita pakai hanya untuk kegiatan-kegiatan promosi terkait Indonesia tidak dijual atau tidak dilelang," ucapnya.

Guruh mengatakan gitar butiknya juga telah digunakan oleh musisi-musisi terkenal dan mancanegara. Walaupun sebenarnya kebanyakan pembelinya hanya untuk koleksi saja atau sebagai kolektor gitar.

"Beberapa musisi dalam negeri juga ada yang pakai gitar kita kaya Mas Tohpati, beberapa ada juga musisi internasional Morin, musisi dari Moskow. Jadi terkenal di kalangan musisi biasanya untuk sebagai koleksi," pungkas dia.

Bagi yang tertarik membeli gitar batik Batiksoul Guitars bisa langsung menghubungi kontak yang ada di Instagram resminya @batikguitar.

Sumber : finance.detik