PT Rifan - Dalam mengelola sebuah perusahaan, perusahaan memiliki risiko dan ketidakpastian yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan.
Risiko dapat berasal dari berbagai faktor seperti perubahan ekonomi, perubahan kebijakan pemerintah, hingga masalah internal.
Dalam menghadapi realitas ini, manajemen risiko menjadi suatu pendekatan krusial untuk membantu perusahaan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko-risiko tersebut dengan cara yang terencana dan efisien.
Lantas, sebenarnya apa itu manajemen risiko dan apa manfaatnya? Simak penjelasannya di sini.
Pengertian Manajemen Risiko
Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.09/2008, manajemen risiko adalah pendekatan sistematis untuk menentukan tindakan terbaik dalam kondisi ketidakpastian.
Dikutip dari buku Manajemen Resiko oleh Reni Maralis dan Aris Triyono, manajemen risiko adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihadapi oleh organisasi/perusahaan, keluarga, dan masyarakat.
Sementara menurut COSO ERM Framework, manajemen risiko adalah serangkaian proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen, dan personel lainnya, yang diterapkan dalam lingkup pengaturan strategi di perusahaan secara keseluruhan.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen risiko adalah pendekatan sistematis dan penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam mengidentifikasi, menilai, mengendalikan, dan memonitor risiko-risiko yang dihadapi oleh organisasi, perusahaan, keluarga, dan masyarakat.
Manfaat Manajemen Risiko
Dikutip dari buku Manajemen Risiko oleh Fernandus Sampe dkk, berikut ini adalah beberapa manfaat utama dari manajemen risiko dalam perusahaan:
1. Pengurangan Kerugian Finansial
Manajemen risiko membantu perusahaan mengenali dan mengatasi risiko-risiko potensial yang bisa menyebabkan kerugian keuangan.
Dengan merencanakan tindakan mitigasi yang efektif, perusahaan dapat mengurangi dampak risiko seperti bencana alam atau fluktuasi harga komoditas.
2. Peningkatan Keputusan Bisnis
Informasi dari manajemen risiko memberikan pemimpin perusahaan pemahaman yang lebih baik tentang risiko yang dihadapi.
Keputusan bisnis dapat diambil berdasarkan data dan analisis yang kuat, menghindari keputusan impulsif, dan mendukung langkah-langkah yang lebih tepat.
3. Perlindungan Aktiva dan Reputasi
Manajemen risiko membantu melindungi aset perusahaan, termasuk aset fisik, kekayaan intelektual, dan reputasi.
Dengan mengidentifikasi risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan, perusahaan dapat mencegah kerusakan atau kehilangan nilai pada aset-aset ini.
4. Peningkatan Efisiensi Operasional
Dengan mengenali dan mengelola risiko-risiko yang dapat menghambat operasi, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional. Ini membantu mencegah gangguan yang bisa menurunkan produktivitas atau meningkatkan biaya.
5. Kepatuhan Regulasi
Manajemen risiko membantu perusahaan memastikan kepatuhan terhadap regulasi pemerintah. Ini membantu menghindari sanksi hukum dan kerugian finansial yang bisa muncul dari pelanggaran peraturan.
6. Peningkatan Kemampuan Bersaing
Perusahaan yang efektif mengelola risiko memiliki keunggulan kompetitif. Mereka dapat merencanakan ekspansi dengan percaya diri, menjelajahi peluang bisnis lebih besar, dan mengatasi risiko-risiko terkait pertumbuhan.
7. Peningkatan Manajemen Proyek
Manajemen risiko merupakan bagian kunci dari manajemen proyek. Identifikasi risiko dan perencanaan mitigasi membantu perusahaan menghindari penundaan dan biaya tambahan selama pelaksanaan proyek.
8. Peningkatan Keamanan dan Keselamatan Kerja
Manajemen risiko berperan dalam menjaga keamanan dan keselamatan karyawan. Identifikasi risiko membantu perusahaan mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan risiko cedera atau kecelakaan kerja.
9. Peningkatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Manajemen risiko dapat membantu perusahaan memenuhi tanggung jawab sosial dengan mengelola risiko lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan lebih efektif.
Dalam keseluruhan, manajemen risiko adalah alat yang kuat untuk melindungi, memperkuat, dan mengembangkan perusahaan.
Ini membantu perusahaan untuk tetap berdaya saing, menjaga keuangan yang sehat, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Langkah-langkah Manajemen Risiko
Menurut buku Manajemen Resiko, dalam proses pengelolaan atau manajemen risiko langkah-langkah yang harus dilalui adalah:
1. Menentukan Objektif
Dalam langkah pertama pengelolaan risiko, organisasi perlu mengidentifikasi tujuan yang ingin dicapai melalui upaya pengelolaan risiko.
Contohnya, mungkin tujuan tersebut mencakup memastikan kelangsungan operasional perusahaan, menjaga kepuasan pelanggan, atau melindungi keuangan perusahaan dari dampak risiko yang mungkin terjadi.
2. Identifikasi Risiko
Proses identifikasi risiko melibatkan penentuan risiko-risiko potensial yang mungkin dihadapi oleh organisasi.
Penggunaan metode analisis seperti analisis SWOT atau teknik pohon bahaya membantu dalam mengidentifikasi aspek-aspek kritis yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi.
3. Evaluasi dan Pengukuran Risiko
Setelah identifikasi, organisasi perlu mengevaluasi sejauh mana dampak dan frekuensi terjadinya risiko dapat mempengaruhi operasional atau keberlanjutan organisasi. Analisis probabilitas dan dampak membantu dalam menentukan tingkat risiko, apakah itu tinggi, sedang, atau rendah.
4. Pilihan Strategi Pengelolaan Risiko
Organisasi kemudian harus memilih strategi pengelolaan risiko yang sesuai. Strategi ini dapat mencakup menghindari risiko dengan mengubah kegiatan atau kebijakan, mengurangi risiko melalui implementasi kontrol dan mitigasi, mentransfer risiko melalui asuransi, atau bahkan menerima risiko dengan pemahaman penuh terhadap konsekuensinya.
5. Implementasi Keputusan
Setelah strategi dipilih, langkah berikutnya adalah mengimplementasikan keputusan tersebut. Hal ini mungkin melibatkan pengembangan kebijakan baru, penyusunan prosedur operasional, atau tindakan khusus lainnya untuk mengurangi atau mengelola risiko.
6. Monitoring dan Evaluasi
Penting untuk terus memantau dan mengevaluasi efektivitas langkah-langkah yang diambil dalam pengelolaan risiko.
Pemantauan secara berkala memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi perubahan dalam risiko atau kondisi bisnis, sehingga strategi pengelolaan risiko dapat diperbarui atau disesuaikan sesuai kebutuhan.
Komunikasi yang efektif dan keterlibatan semua pemangku kepentingan menjadi kunci untuk memastikan bahwa pemahaman tentang risiko dan langkah-langkah pengelolaannya terintegrasi ke dalam seluruh organisasi.
Demikianlah penjelasan tentang manajemen risiko yang penting diketahui agar perusahaan dapat berjalan dengan baik. Semoga bermanfaat.
Sumber : Finance.detik